Sunday, October 26, 2014

Modus Anomali

Heyhooooooooooo

Malam ini akan berbeda dari malam-malam lain. Saya akan menuliskan review mengenai satu film yang cukup terkenal di Indonesia. Mungkin mayoritas orang sudah pernah menonton film ini, tapi tidak ada salahnya bukan me-review film ini kembali? Yaaa film ini adalah MODUS ANOMALI! Jreng jreng jreng


Judul Film             : Modus Anomali
Sutradara               : Joko Anwar
Produser                : Sheila Timothy
Pemain                  : Rio Dewanto
                                Hannah Al Rashid        Marsha Timothy        Surya Saputra

Rumah Produksi   : Lifelike Pictures
Durasi Film           : 86 menit
Tahun Produksi     : 2012
Genre Film            : Thriller 
Biaya Produksi      : 4 Milyar Rupiah                                                                               
            
Seorang laki-laki ingin menyelamatkan keluarganya ketika sedang berlibur di hutan. Ia menemukan istrinya meninggal terbunuh di dalam sebuah kabin. Ia berusaha mencari anggota keluarganya meski ia juga dikejar oleh pembunuh misterius di hutan. Laki-laki itu menemukan jam beberapa kali dengan bunyi alarmnya ketika mencari anak-anaknya. Kejadian-kejadian aneh pun terus terjadi.
            Di bagian hutan yang lain, ada keluarga dengan dua orang anak laki-laki yang juga sedang berlibur di suatu kabin. Suasana terasa sangat hangat sampai hadir seseorang yang mengaku sebagai tetangga mereka yang justru malah membunuh ayah di keluarga mereka. Ada satu sosok misterius yang sama di dua keadaan ini. Ialah yang menjadi inti dari film ini.
            Film ini adalah garapan sutradara terkenal Joko Anwar. Beliau jugalah yang menjadi penulis skenario dari film ini. Film ini adalah film keempatnya setelah sebelumnya menyelesaikan Janji Joni (2005), Kala (2007), dan Pintu Terlarang (2009). Ia sudah belasan tahun berkutat di dunia perfilman. Tak sedikit juga penghargaan yang berhasil diraihnya, salah satunya yaitu filmnya  mendapatkan penghargaan tertinggi sebagai film terbaik di Puchon International Fantastic Film Festival 2009.
            Jalan cerita dari film ini memang terlihat biasa saja, namun amat sulit ditebak. Hal itulah yang memancing rasa penasaran saya sebagai penonton. Penonton akan dibuat untuk berfikir lebih keras mengenai rangkaian adegan yang dilakukan oleh Rio Dewanto. Ketika di tengah film, beberapa orang akan berkata, “sepertinya saya telah salah memilih tontonan,” namun di akhir cerita dijamin penonton akan berdecak kagum dengan seluruh rangkaian adegan di film ini.
            Selain itu, juru kamera bisa mengkondisikan dengan amat baik bagaimana penonton agar juga ikut terlibat dalam film tersebut. Ketika pemeran utama, John, sedang berlarian di tengah hutan, penonton juga dibawa seperti sedang ikut berlari bersamanya. Begitu pula dengan lokasi yang dipilih. Meski hanya hutan biasa, lebatnya pohon-pohon di hutan membuat suasana mencekam semakin terasa.
            Rio Dewanto bisa memerankan peran John Evans dengan amat baik. Segala apa yang ia lakukan, apa yang ia pikirkan, bisa tertata dengan baik di layar penonton. Kombinasi dari efek suara juga menambah imajinasi penonton dengan apa yang sesungguhnya terjadi. Meskipun efek suara telah berhasil menghipnotis para penonton, ada beberapa efek yang sedikit mengecewakan. Salah satunya adalah ketika pemeran utama yang telah kelelahan memuntahkan isi perutnya. Adegan muntah tersebut terlihat kurang natural.
            Ada satu hal yang unik dalam film Indonesia yang satu ini, yaitu seluruh percakapannya menggunakan bahasa Inggris. Ini adalah hal yang jarang terjadi namun berdampak baik bagi perfilman Indonesia agar dapat dikenal dengan lebih baik di kancah internasional. Selain itu, hal ini juga bisa melatih para penonton Indonesia agar lebih mahir berbahasa asing dengan menonton film-film Indonesia, bukan hanya dengan menonton film-film asing.

            Film ini cocok untuk ditonton oleh remaja dan dewasa karena beberapa adegan banyak memperlihatkan kekerasan dan penuh darah sehingga kurang baik jika ditonton oleh anak-anak. Selain itu juga karena menonton film ini butuh pemikiran yang cukup dewasa untuk sampai kepada maksud cerita.

Wuhuuu keren banget kan. Bangga Indonesia bisa memproduksi film sebaik ini. Fyi, ini memang copas tapi copas dari tugas Bahasa Indonesia yang saya buat sendiri. Hehe. Jadi bagi yang belum nonton, film ini ekstra recommended deh buat ditonton. Enjoy!

No comments:

Post a Comment